RANGKUMANPERTANYAAN MATERI "AKIDAH ISLAM" Pertanyaan : 1. (2001111002), Assalamualaikum, saya ingin bertanya, Apa yang terjadi jika umat manusia hidup didunia tanpa iman dan taqwa (HR ath-Thabrani). Dalam karyanya ini, Buya Hamka menjelaskan tentang bagaimana seharusnya menempatkan porsi iman dan amal saleh secara tepat Kastolani· Jumat, 11 Maret 2022 - 06:31:00 WIB. Khutbah Jum'at tentang Iman dan Taqwa yang harus terus dipelihara Muslim. (Foto: ist) JAKARTA, Khutbah Jum'at tentang Iman Taqwa yang perlu dijaga tiap Muslim. Sebab, iman dan taqwa seseorang kadangkala mengalami pasang surut seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: al imanu Artikel- Takwa dan Iman. Kemarin kita katakan bahwa pengertian takwa tidak sekadar bersifat lahiriah berupa 'melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan', tetapi juga harus mencakup dimensi hati: menyadari bahwa kemampuan kita melaksanakan kewajiban itu semata-mata berkat inayah Allah. Ada kesadaran hati. Karena itu, tidak heran kalau JawabanTerhadap Pertanyaan Orang Atheis: "Apakah Allah Mampu Menciptakan Batu Yang Dia sendiri Tidak Mampu Untuk Mengangkatnya ?" Iman Kepada Allah Merupakan Nikmat Yang Paling Besar 09-08-2014 Iman Kepada Allah 174500 03-02-2014 Tidak Beriman Kepada Allah dan Memiliki Syubhat Tentang Permulaan Penciptaan Serta Hukuman Terhadap 12 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah Agama Islam dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepercayaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ketagwaan dan Keimanan manusia dan cara Kitabyang harus kita yakini kebanarannya adalah taurot,zabur, injil dan Al Quran. 4. Iman kepada rosul-rosul ALLAH : meyakini dengan sebenar-benarnya yakin bahwa ALLAH telah turunkan 124.000 nabi dan rasul di dunia ini, dan minimal mengatahui 25 nabi dan rasul termasuk Rasulullah Muhammad SAW. 5. . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam tulisan ini penulis akan mengulas beberapa pertanyaan yang menurut penulis penting untuk di lihat dan dipahami, karena menyangkut iman, keimanan, taqwa dan kemunduran berfikir bagi yang beragama, agama dan Tuhan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin sedikit mengulas beberapa pandangan penulis dari beberapa pemahaman dengan pendekatan agama dalam kehidupan sosial yang secara langsung bersentuhan dengan pola fikir masyarakat di jaman modern ini. Perbedaan paham dalam agama sekalipun sering menimbulkan konflikyang berakibat pada penurunan ketaqwaan seseorang dalam melihat keberadaan Tuhan yang menurut banyak kalangan Tuhan itu milik semua agama dan Tuhan itu pendapat tentang agama, iman dan Tuhan sering kali menjadi ulasan menarik dan sering menonjok para pemeluknya. Bagi sebagian orang memang dalam tahapan pencarian tuhan dalam diri mereka adalah sebuah proses yang tidak langsung ditemukan atau sudah ada bahwa saya beriman, tuhanku ini/ itu. Penulis ingin melihat kembali esensi keberadaan agama dalam diri yang mungkin sebagaian orang berfikir tentang agamanya ataupun ketidak pedulian persoalan agama yang ada atau dianutnya, menurut saya ini penting hanya bagi yang berfikir. Agama, dalam kehidupan sosial kita agama merupakan hal yang sacral dan dianggap sebagai bentuk identitas seseorang, sebagai ciri khas Individu maupun kelompok tertentu. Identitas tersebut menjadi rancu ketika persoalan agama dijadikan sebuah identitas unggul masing – masing sehingga banyak menimbulkan konflik dan kesenjangan dalam hubungan sosial bermasyarakat. Di Indonesia sendiri yang dikenal dengan negara multikultur serta multireligion memberikan pandangan bagi sebagian pemeluk agama yang konotasi ekstrim sebagai tantangan untuk mengakkan syariat ataupun pemahan tentang agamanya sendiri namun hal itu justru terbalik dan terlihat seolah ada sisi egoisme yang membentuk di fikiran masyarakat secara luas bahwa agam ini/ itu adalah buruk. sebenarnya jika dapat melihat lebih jauh esensi dari agama itu sendiri merupakan nili “value” yang terdapat dalam agama, setiap agama memiliki nilai yang sama artiinya bersifat universal seprti Islam agama yang penuh kasih sayang, kedamaian dan menolak kekerasan, namun hal ini juga diusung oleh agama Kristian sebagai agama kasih, kedamaian begitu juga dengan Budha dll. melihat esensi value tersebut secara jelas bahwa agama mengajarkan nilai kemanusian yang universal, namun dalam entitas yang multi sering dipakai dan ditunggangi oleh beberapa kelompok atau individu yang tak bertanggung jawab untuk menunjukkan keegoisan dalam bersosial dan beragama. Prinsip empati hingga toleransi dalam bersosial dan beragama di Indonesia demikian mengakar bahwa sesungguhnya nilai yang dibawa agama kedalam kehidupan bersosial adalah kedamaian dan kasih saying namun hal ini seakan saling menabarkankkan masing – masing kepentingan untuk menegakkan ajaranya. Egoisme dengan menggunakan label agama dinilai sebagai bentuk ekspresi bahwa ajaran agamanya benar sendiri dan harus diikuti oleh semua orang agar mempercayai ajaran agamanya dan hal ini banyak dijumpai secara terang – terangan maupun sembunyi di dalam interaksi sosial, youtube, Tv dl yang banyak mempertontonkan fenomena tersebut secara gambling dan sedikit orang yang paham. Namun dilain sisi egoisme agama terselip pesan bahwa kebenaran agama saya absolute. Menelaah dari apa yang penulis utarakan yang menjadi pertanyaan besar adalah, dan ini juga menjadi pemikiran penulis bahwa pertanyaan ini menjadi usaha untuk mempertanyakan pada diri sendiri dan mampu memikirkan mereka secara individu untuk berfikir tentng agamanya dan Tuhanya, yaitu pertanyaan yang pertama adalah Kenapa percaya Tuhan sedangankan Tuhan tidak terlihat, darimana anda percaya, dan darimana membuktikan bahwa Tuhan itu suci?, pertanyaan ini penulis dapatkan langsung dari teman yang lain agama, dan menurut saya pertanyaan ini menantang, sedikti ber-Theologis, berfilsafat untuk menjawab pertanyaan ini. Mungkin bagi kebanyakan orang ataupun sedikit sulit untuk menjelaskan. Berikut jawaban penulis untuk menjawab pertanyaan tersebut, boleh tidak setuju ataupun tidak tapi tidka perlu diperdebatkan dengan yang berlianan ataupun yang sesame cukup diperdebatkan dalam diri sendiri dengan agama dan keyakinan keimanan dan ketaqwaan masing – percaya Tuhan sedangankan Tuhan tidak terlihat, darimana anda percaya, dan darimana membuktikan bahwa Tuhan itu suci? Jika berbicara tentang ketuhanan dalam diri sampai saat ini penulis masih mempelajari dan mencari, keberadaan tuhan ada dan tidaknya patutnya dipertnyakan pada diri masing – masing artinya pertanyaan tersebut tentu berbeda dengan pandangan orang lain namun yang menjadi penekanan penulis sebagai pemeluk agama Islam yang diyakini penuh bahwa tuhan ada ditiap diri masing – masing Tuhan hadir dan selalu hadir bahkan sedih maupun senang. Penjelasan keberadaan Tuhan dapat menjadi kebingungan tersendiri bagaimana tuhan ada dan diaya ada dimana? Sesungguhnya pertanyaan ini bagi orang beriman dalm Islam tidak perlu dipertanyakan karena Tuhan dalam Islam tidak dapat diserupakan dan menyerupai seperti agama diluar Islam yang menuntut kepercayaan atas keberadaan Tuha agar percaya. Islam menjelasan keberadaan Tuhan bersumber dari keyakinan atas diri masing – masing melalui Wahyu/ sabda Nabi yang diturunkan langsung ke Nabi Muhammad SAW sebagi pencerah umatnya, kemudian kebenaran Al-Quran yang secara langsung dijaga keaslian atas isi yang secara jelas dijbarkan bahwa ALLAH menjaganya, maka dari itu kitab suci Al-Quran tetap pada isis yang sebenarnya dari Nabi Turun hingga sekarang. Kemudian Tuhan sellau hadir dala diri manusia yaitu lewat rasa, kasih dan sayang “ Arrohman, arrohim” dan sifat – sifat 99 Allah yang lainya yang sifat ini secara langsung ada pada diri masunia, menyayangi, mengasihi, pemberi maaf, pendengar dll. Manusi khsusunya Muslim meyakini sifat itu melekat pada diri manusia tentu dengan akal dan otal mereka dalam berfikir. Kebinguan dan ragu akann timbul dalam diri manusia yang tidak mau berfikir dan mencari kebenaran itu bersumber dari Tuhan. Eksistensi Islam yang dipertanyakan tersebut dapat dirunut lagi melalui persamaan – persamaan tuhan agama yang lain dan hal ini jelas dalam Islam bahwa Tuhan Allah SWT tidak dapat disekutukan, tidka dapat disamakan dengan yang lainya seperti dalam ayat “Lam yaku lahu kufuan ahad” yang artinya tidak ada atupun yang sekufu dengan Tuhan, “Laisa kamislihi syai’un” yang artinya tidak ada satupun yang menyerupai penjelan tersebut masih menjadi pertanyaan lalu Dimana tuhan? Dalam Islam dapat ditelusuri dari surat yang ada di Al- qur’an, al karim surat Al-Mulk 16-17, kemudian yang jelas dpat dilihat dalam surat Thaha ayat 5 “ yang maha pemurah itu ada diatas Arsy bersemayam” dan surat al-Araf ayat 54 “ sesungguhnya Tuhan kamu adalah ALLAH yang telah menciptakan langit dan bumi lalu bersemayam di atas arsy”. Jadi jelas bahwa Tuhan memang ada bahwkan dalam diri manusia yang atheismpun mengakui tuhan meski dalam lisan tidka percaya yaitu karena diya berfikir terus menerus tentang tuhanya. Proses berfikir mencari tuhan dengan kebenaranya pun sebetulna menunjukkan bahwa diya paham bahawa Tuhan itu ada seperti dalam surat Al-Hadid ayat 4 “dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada, dan ALLAH maha melihat apa yang kamu kerjakan. Melalui ayat – yat tersebut jelas bahwa fikiran dan akal manusia mencari – mencari kebenaran Tuhanya namun masih belum menemukan jalanya karena kebingunan dalam berfikir. Maka dari itu, bahwa bentuk – bentuk kegoisan dalam diri individu ataupun kelompok tentang keimanan seseorang dalam meyaini tuhan mereka benar atau tidak tergantung mereka mau belajar, mencari apa yang disebut tuhan dalam Al-Quran dijelaskan dalam istilah “Iqra” yang artinya baca, penulis menterjemahkan istilah atau kata tersebut sebagai bentuk ajakn untuk membaca dalam artian luas membaca apapun yang terjadi di dunia ini semata – mata bukan hanya untuk –Al-Quran sebagai tuntunan namun ajakan memca bahwa kehidupan dunia ini adalah milik tuhan Allah. Terlepas dari perdebatan dan pemikiran tersebut sebetulnya bagi pemilik akal dan fikiran yang seat menurut penulis adalah tidak bisa mencari tuhan dengan akal dan fikiran manusia karena tuhan maha suci tidak dapat dicapai dengan akal manusia!. Tidak sampai akal dan fikiran manusia untuk memikirkan Tuhanya. Kenapa ada agama? Lalu apakah Tuhan beragama? Pertanyaan ini dapat memutar otak kita bagi sebagaian orang yang mencari dan belajar agama, namun penulis menjelaskan kembali esensi agama dengan merunut pada pemahamann Dr. Th. Khobong bahwa agaman sumber hidup manusia dalam relasi tiga dimensi yakni hubungan antara manusia dan penciptanya, dengan manusia sesamanya dan seluruh ciptaanya “Tuhan” hematnya adalah kenapa agama ada karena agama sebagai penghubung antara diri manusia dengan penciptanya dan manusia sesama dan mengilhami seluruh ciptaanya Tuha. Lalu kemudian fungsi agama apa? Agama digunakan manusia sebagai pedoman dalam kehidupanya didunia kejalan yang benar. Ketiga relasi yang saling berkaitan tersebut menjadi tanda bahwa dalam kehidupan semesta ini tidak ada yang hidup sendiri melainkan ada sumber dan saling berhubungan selain itu tujuan dan fungsi agama sebagai pentujuk untuk menapaki jalan yang benar tidak semena – mena dalam menjalani kehidupan di dunia, karena sifat manusia yang serakah dapat menjadi kerusakan dan saling menyakiti di kehidupan dunia ini sehingga pada akhirnya fungsi dan keberadaan agama di perlukan agar tidak saling bertabrakan dalam hal baik akhal maupun moral. Menurut Prof. Dr. H. Jalalludin ada delapan fungsi agama yaitu penyelamat, edukasi, perdamaian, control sosial, memupuk persaudaran, pembaharuan, sumbimatif dan kreatif. Maka dari itu tanpa adanya agama dunia akan kacau Karen manusia akan semau kehendak merek sendiri Karena manusia bernafsu jika tidak dikendalikan oleh agama akan menciptakan kerusakan dibumi. Jelas bahwa agama digunakan untuk mengontrol dalam kehidupan sosil serta hubungan anara manusia dengan tetap, apakah Tuhan beragama?, pertanyaan ini seolah menjadi pertanyaan yang membingungkan ketika agama ditunjukkan dengan fenomena nafsu dan egoisme yang dimiliki manusia menjadi nomor satu untuk membenarkan ajaranya “semua agama”, kelompok agama radikal, sering melakukan kekerasan terhadap pihak – pihak yang non- agama atau agama lain dan menyakiti manusia lain. Tidak heran bahwa semua agama mempunyai persoalan yang sama namun ada yang diekspose terlalu dan ada yang tidak terlihat, namun kali ini memfokuskan bahwa ajaran yang dibawa agama turun dari Tuhan, lalu apakah Tuhan beragama karena semua mengangap Tuhan untuk semua agama, Kebingungan keraguan muncul dan menyerang keimanan seseorang dengan pertanyaan ini sehingga sering iman seseorang jatuh karena proses berfikir kembali atas retorika yang dibangun. Penulis jelaskan bahwa Tuhan tentu tidak beragama karena ketika Tuhan beragama, timbul pertanyaan Tuhan agamanya apa? Seolah ketika kembali pada pemahaman bahwa tuhan itu milik semua agama, yang kemudian mudah bagi manusia untuk mengklaim kebenaran atas tuhanya, mengklaim semua agama benar. Dalam pemahan penulis bahwa kliam atas kebenaran agama oleh individu atau kelompok mungkin benar karena kepercayaan masing – masing yang dipahami karena Tuhanya. Lalu jika Tuhan tidak beragama boleh kita meyakini bahwa semua agama itu benar? Karena Tuhan tidak beragama!. Kemudian kenapa harus meyakini agama ketika tuhan tidak beragama? Retorika seperti ini menjerumuskan eksistensi agama, iman dan Tuhan yang sesungguhnya. Retorika menyamakan Tuhan untuk agama merupakan istilah Pluralisme yang dibenarkan melalui konsep dari John Hick bahwa ada pergeseran pemahaman “religion centredness to god centredness” yang artinya bahwa esensi yang terkonsentrasi pada nilai agama kepada ketuhanan sehingga dalam konteks dinamika multireligion seperti Indonesia sering terpatok pada pluralism padahal berbeda menurut menurut Prof. Naquib Al- Attas bahwa esensi dari agama menurutnya harus memahami kata diin yang artinya keberhutangan atau hutang, hutang pada siapa? Pada maha pencipta, bagi orang yang tidak merasa mempunyai hutang kepada penciptanya maka tidak ada paksaan untuk menjalankan ajaran agamanya. Pergeseran dalam konsep Pluralisme John Hick seolah memukul rata bahwa Tuhan kita sama, semua agama sama dan ini menjadi dorongan untuk meruntuhkan keimanan seseorang atas ajaran yang seharusnya penuhi sebagai hamba Tuhan Allah SWT. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya melanjutkan artikel sebelumnya tentang tanya jawab keimanan dalam agama islam “tentang ilmu tauhid” . Nah untuk kali ini saya akan menyampaikan tanya jawab seputar makna keimanan dalam agama islam. Mulai dari pengertian sampai kepada penerapan dan manfaat keimanan kita kepada Allah SWT. B. TENTANG IMAN Pertanyaan Apakah arti definisi iman ? Jawaban Iman menurut pengertian bahasa adalah membenarkan dengan hati. Adapun pengertian iman sebenarnya adalah menurut agama islam yaitu membenarkan dengan hati, membenarkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan. Jadi iman kepada Allah artinya hati kita terlebih dahulu membenarkan adanya Allah dengan segala sifat-sifat kesempurnaan-Nya, lalu lisan kita mengucapkan pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad SAW utusan-Nya, dan setelah itu kita harus menaati dan mengamalkan segala ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Dengan pengertian tersebut jelaslah bahwa iman itu merupakan perpaduan antara aqidah dan syariah, atau perpaduan antara keyakinan dan amal perbuatan. Seseorang yang mengaku beriman kepada Allah, tetapi tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya, orang tersebut belum bisa dikatakan beriman menurut pengertian yang sebenarnya. Pertanyaan Apakah yang menjadi dasar-dasar iman itu ? Jawaban Dasar-dasar yang harus kita imani ada enam perkara yang dikenal dengan rukun iman, yaitu 1. iman kepada Allah 2. iman kepada malaikat-malaikat-Nya 3. iman kepada kitab-kitab-Nya 4. iman kepada Rasul-rasul-nya 5. iman kepada hari akhir 6. iman kepada Qadla dan Qadar Allah yang baik dan yang buruk. Pertanyaan Apakah arti iman kepada Allah ? Jawaban Iman kepada Allah artinya kita wajib percaya bahwa Allah itu tuhan pencipta alam semesta. Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan Maha Suci Allah dari segala sifat kecurangan. Pertanyaan Dengan cara bagaimana kita menumbuhkan iman kita kepada Allah ? Jawaban Untuk menumbuhkan keimanan kita kepada Allah ialah dengan mengenali bukti-bukti adanya Allah dan mengenali sifat-sifat kesempurnaan yang wajib bagi Allah. Pertanyaan Ada berapakah sifat-sifat yang wajib bagi Allah ? Jawaban Sifat-sifat yang wajib bagi Allah ada 13 sifat, yaitu ? 1. Wujud artinya ada ; mustahil adam artinya tidak ada 2. Qidam artinya terdahulu; mustahil Hudust artinya baru 3. Baqa artinya kekal ; mustahil Fana artinya rusak. 4. Mukhalaah lilhawaditsi artinya berbeda dengan yang baru ; mustahil Mumatsalah lilhawaditsi artinya sama dengan yang baru. 5. Qiyamyhu Binafsihi artinya berdiri sendiri ; mustahil Muhtajun ila Ghairini artinya memerlukan yang lain. 6. Wahdaniat artinya Esa ; mustahil Ta’addud artinya berbilang 7. Qudarat artinya berkuasa ; mustahil Ajzun artinya lemah 8 Iradat artinya berkehendak ;mustahil Karahah artinya terpaksa 9. ilmu artinya mengetahui ;mustahil Jahlun artinya bodoh 10. Hayat artinya hidup ; mustahil Mautun artinya mati 11. Sama artinya mendengar ; mustahil Shamam artinya tuli 12. bashar artinya melihat ; mustahil A’ma artinya Buta 13 Kalam artinya berbicara ; mustahil Bukmum artinya Bisu. pertanyaan ada berapakah sifat yang jaiz mungkin bagi Allah ? jawaban sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Allah bebas berbuat dan bebas tidak berbuat. Artinya Allah tidak wajib dan tidak mustahil membuat sesuatu. Jika Allah menghendaki maka jadilah sesuatu itu terwujud dan apabila Allah tidak menghendaki maka tidak pula akan terwujud. Firman Allah SWT “dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan dengan Dia.” [1134] Bila Allah telah menentukan sesuatu, Maka manusia tidak dapat memilih yang lain lagi dan harus menaati dan menerima apa yang telah ditetapkan Allah. PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SMA PARAMITRA Jl. Kaliurang km 10, Gadingan Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 A Komponen Layanan Dasar B Bidang Layanan Pribadi C Topik / Tema Layanan Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun, damai dan saling menghormati antar umat beragama F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja 2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi 3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengimplementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern G Sasaran Layanan Kelas 10 H Materi Layanan 1. Realitas di kalangan remaja 2. Pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10 , Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribad i, Yogyakarta, Paramitra 3. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan . Padang Cipta Media 4. Eliasa Imania Eva, Permainan games dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta Paramitra K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab L Media / Alat LCD, Power Point Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern M Pelaksanaan Tahap Uraian Kegiatan 1. Tahap Awal / Pedahuluan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik 2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan Adista Yola Syahfarani Agama Saturday, 11 Dec 2021, 1258 WIB Ilustrasi Iman dan Taqwa. sumber pixabay Apa Itu Iman? Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita seringkali mendengar kata Iman’. Lalu, apa yang dimaksud dengan Iman? Mari kita simak penjelasannya. Iman berasal dari bahasa Arab “amana-yu’minu- imanan” yang artinya percaya atau membenarkan. Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Imam Ghazali membagi iman manusia kepada tiga bagian 1. Iman Taqlidi, yaitu imannya kebanyakan orang yang tidak berilmu. Mereka beriman karena taklid semata. 2. Iman istidlali, yaitu di mana mereka beriman cukup berdasarkan dalil aqli dan naqli, dan mereka merasa puas dengan itu. 3. Iman Tahqiqi, yaitu imannya para ahli makrifat dan Hakikat. Mereka beriman kepada Allah dengan pembuktian melalui penyaksian kepada Allah. Bagaimana Ciri-ciri Orang Beriman? 1. Memiliki kepekaan dan ketajaman jiwa 2. Memiliki Ketenangan jiwa dan ketentraman dalam hatinya 3. Merasa dekat dengan Allah dan penuh pengharapan 4. Tidak ragu dalam memperjuangkan Islam melalui harta, benda, dan nyawa 5. Mencintai Allah SWT, rasul dan sesama manusia 6. Berbudi pekerti yang sangat baik 7. Gemar dan taat beribadah, menyantuni orang tua dan patuh padanya 8. Hidupnya berlomba untuk beramal sholeh. Apa Itu Taqwa? Setelah memahami penjelasan tentang iman, selanjutnya mari kita bahas penjelasan tentang taqwa. Taqwa berasa dari kata wa-qa, ya-qi-wiqayatan yang artinya terjaga, terpelihara. Dalam pengertian sempit, taqwa berarti terjaga dan terpelihara dari siksa api neraka. Dalam pengertian yang lebih luas, taqwa dapat diartikan sebagai takut dan selalu menjaga diri untuk tidak terjerumus dalam perbuatan dosa, mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi untuk menunaikan kewajiban yang harus diembannya dengan penuh kesungguhan, kejujuran, dan amanah. Fungsi daripada taqwa yaitu sebagai pembersih penyakit batin dan bekal seseorang untuk menghadapi kematian. Bagaimana Implementasi Iman dan Taqwa Dalam Menjawab Persoalan dan Tantangan di Kehidupan Modern? Seperti yang telah kita ketahui, di zaman modern ini banyak bermunculan persoalan dan tantangan dalam kehidupan dari berbagai macam bidang. Persoalan-persoalan dalam dunia modern inilah yang menjadi tantangan besar bagi umat Islam untuk menjadi problem solver dan justru tidak menjadi bagian dari persoalan itu sendiri. Islam diturunkan ke muka bumi sebagai hudan li al-naas, yaitu petunjuk bagi umat manusia. Sebagai al-Din, islam merupakan sistem kehidupan yang meliputi seluruh bidang kehidupan, baik masalah sosial, ekonomi, politik, kebuduyan, hukum maupun keimanan. Inilah yang diisyaratkan oleh Al-Quran bahwa kita harus ber-Islam secara kaffah utuh. Lalu, bagaimana peran Iman dan Taqwa dalam menjawab persoalan dan tantangan dalam kehidupan modern? Mari kita simak penjelasannya. Iman dan taqwa adalah bekal yang paling berharga dalam hidup ini. Dua hal inilah yang dapat meyelamatkan kita baik di dunia maupun di akhirat. Iman adalah keyakinan kita akan adanya Allah SWT, malaikat, rasul, kitab suci, hari akhir, dan takdir. Sedangkan, Taqwa adalah tolak ukur utama kemuliaan manusia. Maksudnya, manusia akan berada para derajat rendah di mata Allah apabila ia tidak bertaqwa. Sebaliknya, apabila ia bertaqwa, maka ia berada pada kedudukan yang tinggi di mata Allah. Sebagai suatu sistem, tentunya taqwa akan merasuk ke dalam seluruh sendi-sendi kehidupan. Apapun profesi dan kedudukan manusia, taqwa hendaknya selalu melekat dan mendasarinya sehingga taqwa menjadi warna bagi pribadi seorang islam. Iman dan taqwa bukanlah sesuatu yang statis, tetapi dinamis. Iman dan taqwa menjadi dasar sekaligus menjadi inspirasi bagi kemajuan. Umat Islam tidak cukup mempercayai keberadaan dan kekuasaan Allah saja, tetapi harus melanjutkannya dengan amal sholeh, yaitu amal kebaikan yang akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mahluk hidup. Iman dan taqwa menjadi dasar bagi manusia dalam menjawab berbagai persoalan dan tantangan dalam kehidupan, terutama pada dunia modern seperti sekarang ini. Setiap manusia yang mempunyai keimanan dan ketaqwaan akan mudah mencari jalan keluar bagi setiap masalah yang dialaminya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita semua untuk menancapkan iman dan taqwa dalam diri kita sebagai dasar untuk bertindak. Nah, sekarang kalian sudah paham kan implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern. Yuk, kita sama-sama menerapkan Iman dan Taqwa dalam kehidupan sehari-hari. imandantaqwa imantaqlidi imanistidlali imantahqiqi ciri-ciriorangberiman implementasiimandantaqwa Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Agama Agama Seperti Apa Orang yang Rohani Itu? Apakah Orang yang Taat Beragama Pasti Rohani? Apa tiga hal yang membantu kita menjadi orang yang rohani? Dan, apa saja pendapat yang salah tentang orang yang rohani? Mengapa Ada Begitu Banyak Agama Kristen? Apakah Yesus yang mendirikan Kekristenan memang menginginkannya? Bagaimana Anda Bisa Mengenali Agama yang Benar? Ada 9 ciri agama yang benar yang dijelaskan di Alkitab Siapa Antikristus Itu? Apakah antikristus sudah ada saat ini? Apa Artinya Kudus atau Suci? Apakah manusia yang tidak sempurna seperti kita bisa menjadi kudus? Doa Apakah Allah Akan Menjawab Doa Saya Minta Tolong? Apakah Allah benar-benar memedulikan masalah-masalah kita? Untuk Apa Berdoa? Apakah Allah Akan Menjawab? Anda punya andil untuk menentukan apakah Allah akan menjawab doa Anda. Caranya Berdoa—Apakah Harus dengan Doa Bapa Kami? Apakah Doa Bapa Kami satu-satunya doa yang Allah dengarkan? Apa yang Bisa Saya Doakan? Cari tahu mengapa masalah pribadi tidak Allah anggap sepele. Mengapa Berdoa dengan Nama Yesus? Perhatikan bagaimana berdoa dalam nama Yesus menghormati Allah dan menunjukkan respek kepada Yesus. Bolehkah Saya Berdoa kepada Para Santo? Cari tahu apa yang Alkitab katakan tentang kepada siapa kita seharusnya berdoa. Mengapa Allah Tidak Menjawab Doa Tertentu? Cari tahu doa seperti apa yang tidak Allah jawab dan orang seperti apa yang tidak Allah dengarkan doanya. Keselamatan Apakah Percaya kepada Yesus Cukup Supaya Bisa Selamat? Di Alkitab, ada yang percaya kepada Yesus tapi tidak akan diselamatkan. Kenapa? Apa Keselamatan Itu? Bagaimana caranya agar kita diselamatkan? Dan, kita diselamatkan dari apa? Yesus Sang Juru Selamat—Apa Artinya? Kenapa kita butuh Yesus untuk memohon kepada Allah? Untuk bisa selamat, apakah sekadar percaya kepada Yesus sudah cukup? Kenapa Yesus Harus Mati? Sebenarnya apa manfaat kematiannya bagi kita? Apa Maksudnya Korban Yesus Adalah ”Tebusan bagi Banyak Orang”? Bagaimana korban tebusan Yesus bisa membebaskan kita dari dosa? Apa Baptisan Itu? Kapan dan dengan cara apa seseorang seharusnya dibaptis? Apakah baptisan otomatis menghapus dosa? Apa bedanya baptisan Kristen dengan baptisan bayi? Apa Maksudnya Dilahirkan Kembali? Apakah orang yang mau menjadi Kristen harus dilahirkan kembali? Dosa dan Pengampunan Apa Itu Dosa Asal? Adam dan Hawa melanggar perintah Allah dan mewariskan dosa kepada semua keturunan mereka. Ini seperti penyakit keturunan. Apa Dosa Itu? Apakah dosa ada tingkatannya? Apa Artinya Mengampuni? Alkitab memberi tahu lima cara untuk mengampuni seseorang. Apakah Allah Akan Mengampuni Saya? Perhatikan cara yang Alkitab katakan agar diampuni Allah. Bisakah Alkitab Menghibur Orang yang Terus Merasa Bersalah? Perasaan bersalah yang berlebihan bisa membuat Anda putus asa, tapi ada tiga hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Apakah ”Tujuh Dosa yang Mematikan” Itu Memang Ada di Alkitab? Dari mana asal ajaran tentang 7 dosa yang mematikan? Dan apa perbedaan antara dosa yang menyebabkan kematian dengan yang tidak? Apa Itu Dosa yang Tidak Bisa Diampuni? Apakah Anda telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni? Apa Artinya ”Mata Ganti Mata”? Apakah hukum ”mata ganti mata” mengizinkan aksi balas dendam? Apa Kata Alkitab tentang Minuman Beralkohol? Apakah Dosa Kalau Meminumnya? Sebenarnya, Alkitab menyebutkan beberapa manfaat dari minuman anggur dan minuman beralkohol lainnya. Apakah Merokok Itu Dosa? Kalau Alkitab tidak membahas soal rokok, bagaimana kita bisa tahu jawabannya? Apakah Berjudi Itu Dosa? Alkitab tidak membahas banyak tentang judi, jadi bagaimana kita bisa tahu pandangan Allah tentang judi? Kegiatan Keagamaan Apa Kata Alkitab tentang Perpuluhan? Anda mungkin akan terkejut dengan perbedaan antara ajaran Alkitab yang sebenarnya dan pendapat orang-orang. Bolehkah Kita Menyembah Patung? Apakah Allah menerima penggunaan patung dalam ibadat? Apakah Orang Kristen Perlu Merayakan Sabat? Jika tidak, mengapa Alkitab menyebut Sabat sebagai suatu perjanjian yang kekal? Apa Kata Alkitab tentang Bahasa Roh? Apakah karunia ini adalah ciri orang Kristen? Apa Kata Alkitab tentang Berpuasa? Kenapa beberapa tokoh Alkitab berpuasa? Apakah orang Kristen wajib berpuasa? Apa Kata Alkitab tentang Memberi? Pemberian seperti apa yang menyenangkan Allah? Apa Sepuluh Perintah Allah Itu? Kepada siapa hukum ini diberikan? Apakah ini masih berlaku bagi orang Kristen?

pertanyaan tentang iman dan taqwa