Budayapolitik Indonesia bersifat parokial-kaula disatu pihak dan budaya politik partisipan dilain pihak; disati segi massa masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan,feodalisme, bapakisme, ikatan-ikatan primordialisme.; Sifat ikatan Hakcipta hanyalah salah satu bentuk kekayaan intelektual. Ini tidak sama dengan merek dagang, yang melindungi nama merek, moto, logo, dan pengidentifikasi sumber lain dari penggunaan oleh orang lain untuk tujuan tertentu. Hak cipta juga berbeda AboutUs. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) pada mulanya merupakan salah satu departemen yang berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Sejak Maret 2015, FIA UI resmi menjadi fakultas sendiri. FIA UI memiliki tiga departemen dan satu program pascasarjana meliputi: Departemen ilmu NamaRekayasawan: Prof. Dr. Ir. R. M. SedyatmoInovasi: Pondasi Cakar AyamDwi Rahayu Liestiani16614045FTSLKelompok 83#metamorfosisinsanakademis #DiklatOSKM-IT Dewasaini dunia konstruksi berkembang dengan sangat cepat. Sedijatmo pada 1961, pondasi ini memungkinkan sebuah bangunan dapat dibangun di atas tanah yang memiliki struktur lunak, seperti rawa. 3 Inovator Teknologi Asal Indonesia Yang Sudah Mendunia Kaskus Seperti yang telah disebutkan di atas pondasi cakar ayam diperkenalkan oleh prof. Apa saja TemuanProf. Dr. Ir. Sedyatmo ini juga telah mendapat pengakuaan hak paten dan diakui temuannya oleh beberapa negara. 4. Mobil Esemka Image: awal peluncurannya, mobil esemka memang sempat ramai diperbincangkan di seluruh Indonesia sehingga kehadirannya tidak asing lagi bagi kita. . Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya. Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. Ada 2 macam sistem pendaftaran paten dalam perlindungan hukum, yaitu sistem first to file dan Sistem first to invent . To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Prof Ir Sedyatmo dikenal karena menemukan Konstruksi Cakar Ayam’ pada 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya mampu mengurangi hingga 75 persen tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa. Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya. Seperti yang diketahui bahwa Prof Ir sedyatmo merupakan seorang insinyur Indonesia sebagai penemu pondasi berupa cakar ayam. Dengan pondasi yang menyerupai cakar ayam inilah sebuah bangunan dengan seberapa banyak pun itu akan selalu kokoh dan kuat oleh pondasi bernama cakar ayam. Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Beliau pada masa pendidikannya menempuh study di ITB atau yang dulu dengan nama Technische Hogessholl. Akan tetapi setelah masa pendidikan itu habis Sedyatmo memulai karirnya di berbagai instansi pemerintah. Serta di tahun 1962 itulah Sedyatmo mulai dikenal dengan rancangan pondasi cakar ayam. Dalam penataannya, cakar ayam dibentuk melalui rancangan besi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan bangunan tersebut. Semakin besar dan tinggi bangunan itu maka semakin besar pula kekuatan besi yang akan digunakan. Ibarat kata cakar ayam ini seperti akar yang akan menguatkan pohon untuk terus tumbuh ke atas dengan baik. Sisi istimewa dari cakar ayam ialah simple dan bisa diterapkan untuk semua jenis bangunan mulai dari yang satu lantai hingga yang berpuluh-puluh lantai seperti gedung bertingkat itu. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa semua bangunan memang membutuhkan cakar ayam sebagai pondasi awalnya. Bilamana suatu bangunan itu tak memiliki cakar ayam terlebih dahulu maka dapat dipastikan bahwa bangunan itu akan mudah roboh bahkan sangat mudah untuk roboh. Sebagai penemu cakar ayam dan telah dimanfaatkan oleh orang banyak ini tak membuat dirinya sombong. Dengan sikapnya yang rendah hati itu beliau senantiasa menekankan adanya rasa sayang dan peduli kepada lingkungan. Bahkan ide dari rancangan cakar ayam ini berasal dari akar pohon kelapa. Dimana pohon tersebut tetap berdiri kokoh meski setiap hati diterjang oleh angin kencang. Bahkan tumbuh lebih condong ke sisi lain pun tetap saja kokoh. Sebenarnya, karya penemuan dari Sedyatmo bukan hanya cakar ayam saja. Tak hanya satu melainkan lebih seperti Bendungan Jatiluhur, Pompa hidrolis, hingga konsep utama pembangunan Jembatan Suramadu. Atas begitu berharga dan pentingnya penemuan itu menjadikan sosok dari Sedyatmo mendapatkan penghargaan internasional, tentu saja di bidang teknik. Begitu besar karya yang ditemukan dan terapkan oleh Sedyatmo hingga menjadikan setiap penemuannya itu senantiasa dimanfaatkan oleh orang lain. Menjadikan pekerjaan yang berhubungan dengan teknik lebih praktis dan mudah. Yang mana jasa-jasa penemuan beliau ini juga diterapkan oleh masyarakat Indonesia hingga mereka yang berasal dari negara lain. Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 40 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda dan Denmark. Namun di tahun 1984 beliau telah tutup usia tepatnya di waktu umur 75 dan beliau dimakamkan di Karanganyar. Meskipun beliau telah tiada namun jasa-jasa tersebut terus dan senantiasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. hak paten1 Banyak kalangan yang berpikiri jika Indonesia akan sepi dengan inovasi berhak paten? Salah besar. Banyak teknologi yang datang dari anak bangsa Indonesia dan ternyata sudah sangat mendunia. Hanya saja kamu tidak banyak tahu akan hal itu. Berikut ini adalah 3 Tokoh Indonesia yang Punya Hak Paten Dunia Kontruksi Cakar Ayam Metode rekayasa teknik dalam pembuatan pondasi bangunan yang dikenal dengan nama konstruksi cakar ayam ini digagas pertama kali oleh seorang putra daerah yang bernama Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961. Kala itu Prof. Dr. Ir. Sedijatmo sedang memegang suatu jabatan di PLN. Ia ditugaskan untuk mendirikan sejumlah menara listrik bertegangan tinggi di kawasan rawa-rawa Ancol, Jakarta. Medan yang berupa rawa-rawa tentu membuat pendirian menara listrik bertegangan tinggi itu sangat sulit dilakukan. Dengan medan yang sulit, dua menara listrik akhirnya berhasil didirikan. Sementara itu lima menara sisanya masih belum bisa terselesaikan. Padahal menara-menara listrik tersebut akan digunakan menyalurkan listrik dan sebagai pusat tenaga listrik untuk acara Asian Games di tahun 1962 yang digelar di Gelanggang Olahraga Senayan. Waktu yang semakin sempit untuk mendirikan lima menara lagi di kawasan rawa-rawa yang sulit membuat Prof. Dr. Ir. Sedijatmo berpikir keras. Dalam keadaan inilah lahir ide untuk mendirikan menara dengan pondasi berupa plat-plat beton yang didukung dengan pipa-pipa beton di bagian bawahnya. Kombinasi plat beton dan pipa beton ini melekat menjadi satu dan memiliki daya cengkram yang kuat terhadap tanah rawa yang lembek. Ide Prof. Dr. Ir. Sedijatmo inilah yang kemudian dikenal dengan nama konstruksi cakar ayam. Dengan konstruksi pondasi ini, lima menara akhirnya bisa diselesaikan pada waktunya dan masih berdiri dengan kokoh sampai dengan saat ini. Metode Habibie Salah satu penemuan penting yang membuat sosoknya diperhitungkan di tengah ahli kedirgantaraan Jerman yakni progression crack theory atau teori keretakan. BJ. Habibie muda menemukan cara untuk mengantisipasi struktur badan pesawat yang membuatnya menjadi lebih kuat. Temuannya itu mampu mengantisipasi kecelakaan dengan meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Teori yang ditemukan oleh Mr Crack’ ini mampu mengkalkulasi keretakan pesawat karena proses terbang landas dan membhag rancang bangun desain pesawat modern untuk menghindari kecelakaan. Hitung-hitungan Habibie sangat detail sampai ke tingkat atom material pesawat. Temuan penting ini kemudian dikenal dengan sebutan faktor Habibie’. Penemuan pentingnya itu mengantarkan Habibie menduduki jabatan sebagai wakil presiden Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh MBB di tahun 1969. MBB merupakan industri pesawat terbang besar di Jerman. Selama berada di Jerman, Habibie secara tekun mengembangkan temuannya tersebut yang kemudian dikenal dengan sebutan Teori Habibie’ dan Metode Habibie’. Teori temuannya tersebut telah dipatenkan dan diadopsi untuk kemajuan teknologi kedirgantaraan. Teori dua Fast Fourier Transform Siapa yang menyangka jika sinyal 4G yang kita nikmati menggunakan smartphone sekarang ini merupakan pengaplikasian konsep dari teori yang ditemukan anak bangsa. Khoirul Anwar dari Kediri mendapatkan konsep Fast Fourier Transform yang memungkinkan terciptanya 4G dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari 3G. Itulah beberapa inovasi mendunia yang hak patennya dimiliki oleh orang Indonesia. Ini membuktikan bahwa kamu pun bisa menciptakan sebuah inovasi. Karena itu, jangan pernah takut untuk mengajukannya kepada orang-orang. Prof. Dr.HC Ir. R. M. Sedijatmo Atmohoedojo Lahir 24 Oktober 1909, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia Meninggal 15 Juli 1984 74 tahun Jakarta Pusat, Indonesia Pendidikan HIS Solo 1916-1923, MULO Solo 1923-1927, AMS-B di Yogyakarta 1927-1930, TH Bandung sekarang-ITB 1930-Mei 1934 Karier Insinyur di Dinas Pekerjaan Umum Mangkunegaran Surakarta 1934-, Insinyur di Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda. Penemuan Konstruksi Cakar Ayam Istri Hj. R. Ay. Sumarpeni Prof. Dr.HC Ir. R. M. Sedyatmo atau Sedijatmo atau Sediyatmo adalah salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia, cendekiawan, praktisi, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung. Lulusan ITB angkatan 1934 ini berhasil menemukan pondasi cakar ayam pada tahun 1962, sistem pondasi ini memungkinkan pembangunan di atas lahan yang labil, seperti landasan pacu pelabuhan udara Soekarno Hatta, Jakarta, dan banyak bangunan lain di seluruh dunia. Riwayat hidup Sedyatmo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia pada 24 Oktober 1909, pernah sebelumnya nama Prof. Ir. Sedyatmo dengan nama Sarwanto di masa kecilnya, akan tetapi nama tersebut menjadikan sedyatmo sering sakit sakitan, maka dari itu di gantilah dengan nama Sedyatmo yang artinya sebagai anak yang kelak akan menadi anak yang baik dan berguna baik masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sedyatmo merupakan putra Mangkunegaran yang besar dalam lingkungan aristodemokrasi, artinya keluarga aristokrat yang menganut paham demokrasi dalam kehidupan harian mereka. Dalam lingkungan seperti ini ia bertumbuh dan belajar untuk menciptakan peluang. Pendidikan dasar dilaluinya di HIS Solo 1916-1923, dilanjutkan ke MULO Solo 1923-1927, dan AMS B di Yogyakarta 1927-1930. Sedyatmo yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal karena banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng THS sekarang ITB Bandung 1930-1934. Setelah lulus ujian tahap persiapan propaedeutisch-examen - ujian kenaikan tingkat 1 pada bulan Juli 1931, ujian kenaikan tingkat 2 pada bulan Juli 1932, ujian tahap kandidat candidaats-examen - ujian kenaikan tingkat 3 pada bulan Mei 1933, dan ujian akhir keinsinyuran ingenieurs-examen - ujian akhir tingkat 4 pada bulan Mei 1934, maka secara resmi Sedyatmo menjadi seorang insinyur sipil lulusan Bandung Bandoengsche civiel ingenieur. Selesai dari THS pada 1934 dengan masa studi tepat empat tahun, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah. Sedyatmo dikenal karena menemukan "Konstruksi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri. Karir Karier di dunia akademik dimulai sejak 1 Oktober 1950 dengan pengangkatannya sebagai lektor luar biasa untuk vak Waterkracht bidang pembangkit tenaga air pada bagian Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung kemudian menjadi ITB. Pada tanggal 1 Agustus 1951 ia resmi diangkat menjadi guru besar luar biasa bidang pembangkit tenaga air. Ia merupakan profesor pribumi kedua di jurusan teknik sipil ITB setelah Prof. Ir. Roosseno. Pada Lustrum ketiga Dies Natalis ke-15 Institut Teknologi Bandung tanggal 2 Maret 1974 Sedijatmo menerima penghormatan berupa Doctor Honoris Causa dalam Ilmu pengetahuan Teknik dari Senat ITB, atas dasar penilaian terhadap jasa-jasanya sebagai Insinyur, dengan promotor Prof. Ir. Soetedjo. Pondasi Cakar Ayam Sejarah Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 ketika sebagai pejabat PLN harus mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol Jakarta. Dengan susah payah, 2 menara berhasil didirikan dengan sistem pondasi konvensional, sedangkan sisa yang 5 lagi masih terbengkelai. Menara ini untuk menyalurkan listrik dan pusat tenaga listrik di Tanjung Priok ke Gelanggang Olah Raga Senayan dimana akan diselenggarakan pesta olah raga Asian Games 1962. Karena waktunya sangat mendesak, sedangkan sistem pondasi konvensional sangat sukar diterapkan di rawa-rawa tersebut, maka dicarilah sistem baru ,Lahirlah ide Ir Sedijatmo untuk mendirikan menara di atas pondasi yang terdiri dari plat beton yang didukung oleh pipa-pipa beton di bawahnya. Pipa dan plat itu melekat secara monolit bersatu, dan mencengkeram tanah lembek secara meyakinkan. Oleh Sedijatmo, hasil temuannya itu diberi nama sistem pondasi cakar ayam. Menara tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya, dan tetap kokoh berdiri di daerah Ancol yang sekarang sudah menjadi ka wasan industri. Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam tidak hanya cocok untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan landasan. Satu keuntungan lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainase dan sambungan kembang susut. Struktur Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk pengaku pelat. Dalam mendukung beban bangunan, pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit yang di dalam cara bekerjanya secara keseluruhan akan identik dengan pondasi rakit ralft foundation. Mekanisme sistem podasi cakar alam dalam memikul beban dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut Bila diatas pelat bekerja beban titik, maka beban tersebut membuat pelat melendut. Lendutan ini menyebabkan buis-buis cakar ayam berotasi. Hasil pengamatan pada model menunjukkan rotasi cakar terbesar adalah pada cakar yang terletak di dekat beban. Rotasi cakar memobilisasi tekanan tanah lateral di belakang cakar-ayam dan merupakan momen yang melawan lendutan pelat. Dengan demikian, cara mengurangi lendutan pelat, semakin besar momen lawan cakar untuk melawan lendutan maka semakin besar reduksi lendutan. Momen lawan cakar dipengaruhi oleh dimensi cakar dan kondisi kepadatan kuat geser tanah disekitar cakar,yaitu semakin panjang dan juga lebar cakar, maka semakin besar momen lawan terhadap lendutan pelat yang dapat diperoleh. Banyak bangunan yang telah menggunakan sistem yang di ciptakan oleh Prof Sedijatmo ini, antara lain ratusan menara PLN tegangan tinggi, hangar pesawat terbang dengan bentangan 64 m di Jakarta dan Surabaya, antara runway dan taxi way serta apron di Bandara Sukarno-Hatta Jakarta, jalan akses Pluit-Cengkareng, pabrik pupuk di Surabaya, kolam renang dan tribune di Samarinda, dan ratusan bangunan gedung bertingkat di berbagai kota. Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 11 negara, yaitu Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; dan Denmark. Wikipedia Akhir hayat Sedyatmo melepas semua kedudukan dan kekuasaan karena harus pensiun pada usia 55 tahun di tahun 1964, tetapi tidak berhenti sampai di situ, Sedyatmo tetap memperjuangkan temuan pondasi cakar ayamnya dan masih mengabdi di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik hingga tahun 1976. Sedyatmo berpandangan kehidupan sebagai peluang dari Tuhan,segala kemampuan yang dimiliki bersumber dari kuasa Tuhan. Manusia hanya sebagai pelaksana dari senjata yang di berikan Tuhan,senjata lima serangkai yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia yaitu imajinasi, intelektual, intuisi, inspirasi, serta insting yang bekerja di luar kesadaran manusia dan satu hal yang sangat menonjol dari karakter Sedyatmo adalah kesabarannya dan kepasrahannya kepada kehendak Yang Kuasa. Setelah 14 tahun menduda dengan 5 orang putrinya, Sedyatmo menikah dengan Hj. R. Ay. Sumarpeni. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Sepeninggalannya, Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo. Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Sumber Wikipedia, berbagai sumber ProPerson 169 Views Prof. Ir. Sedyatmo ialah seorang insinyur ternama indonesia, pernah sebelumnya nama Prof. Ir. Sedyatmo dengan nama Sarwanto di masa kecilnya, akan tetapi nama tersebut menjadikan sedyatmo sering sakit sakitan, maka dari itu di gantilah dengan nama Sedyatmo yang artinya sebagai anak yang kelak akan menadi anak yang baik dan berguna baik masyarakat, bangsa, dan negaranya. Nama Lengkap Prof. Dr. HC Ir. R Sedyatmo Tempat Lahir Karanganyar, Jawa Tengah Tanggal Lahir Minggu, 24 Oktober 1909Istri Hj. R. Ay. Sumarpeni Sedyatmo merupakan putra Mangkunegaran yang besar dalam lingkungan aristodemokrasi, artinya keluarga aristokrat yang menganut paham demokrasi dalam kehidupan harian mereka. Dalam lingkungan seperti ini ia bertumbuh dan belajar untuk menciptakan peluang. Menempuh pendidikan di Technische Hogescholl THS atau ITB dengan berbagai macam tentangan dan selisih pendapat dengan gurunya,menjadikan Sedyatmo mendapat julukan ” Si Kancil ” dan Selesai dari THS pada bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah dan terkenal sebagai penemu “Konstruksi Cakar Ayam” pada tahun 1962 dan merancang susunan landasan Bandara Soekarno Hatta. Sedyatmo melepas semua kedudukan dan kekuasaan karena harus pensiun pada usia 55 tahun di tahun 1964, tetapi tidak berhenti sampai di situ, Sedyatmo tetap memperjuangkan temuan pondasi cakar ayamnya dan masih mengabdi di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik hingga tahun 1976. Sedyatmo berpandangan kehidupan sebagai peluang dari Tuhan,segala kemampuan yang dimiliki bersumber dari kuasa Tuhan. Manusia hanya sebagai pelaksana dari senjata yang di berikan Tuhan,senjata lima serangkai yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia yaitu imajinasi, intelektual, intuisi, inspirasi, serta insting yang bekerja di luar kesadaran manusia dan satu hal yang sangat menonjol dari karakter Sedyatmo adalah kesabarannya dan kepasrahannya kepada kehendak Yang Kuasa. Setelah 14 tahun menduda dengan 5 orang putrinya, Sedyatmo menikah dengan Hj. R. Ay. Sumarpeni. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Sepeninggalannya, Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo.

apa saja hak paten yang dimiliki prof dr ir sedyatmo